Rabu, 16 Januari 2013

Landasan Teori


Peta-peta Kerja. Routing Sheet. MPPC


1.1.      Peta- peta kerja
             Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metoda kerja (Sritomo, 1992). Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan secara secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Peta-peta kerja ini bisa mengatahui langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan sampai akhirnya menjadi barang jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk lengkap (Sutalaksana, 1979).

1.1.1    Lambang-lambang yang digunakan pada peta kerja
            Peta-peta kerja yang biasa digunakan pada perusahaan dikembangkan oleh Gilberth yang dibuat untuk membuat suatu peta kerja. Adapun lambang-lambang yang umum digunakan adalah sebagai berikut (sritomo, 1992).


   OPERASI
 Kegiatan operasi terjadi apabila suatu objek (material) akan mengalami perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun memberikan informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi.


   PEMERIKSAAN
   Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang ini digunakan jika melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek atau membandingkan obyek tertentu dengan suatu standar.
       
   TRANSPORTASI
   Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, perkerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.
 

   MENUNGGU
   Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, perkerja atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Kejadian ini menunjukan bahwa suatu objek ditinggalkan untuk sementara tanpa pencatatan sampai di perlukan kembali.


   PENYIMPANAN
   Proses penyimpanan terjadi apabila obyek yang disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Benda kerja akan diambil kembali, biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu yang mengakibatkan suatu operator menunggu.


               AKTIVITAS GABUNGAN
   Kegiatan yang terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan kebersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja.

1.1.2    Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)
Peta proses Operasi adalah peta kerja yang yang mencoba menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen operasi secara detail. Tahapan proses operasi kerja harus diuraikan secara logis dan sistematis (Sutalaksana, 1979). OPC (Operation Process Chart) juga menjelaskan langkah-langkah kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan di dalam suatu proses manufacturing. Serta pula dapat diketahui awal mula datangnya bahan baku sampai ke proses pengepakkan (packaging). Peta aliran proses memiliki beberapa kegunanaan dan informasi-informasi yang bisa dicatat melalui peta proses operasi. Kegunaan peta proses operasi adalah sebagai berikut (Mercubuana, 2012).
a.       Menunjukkan operasi yang harus dilakukan untuk tiap komponen.
b.      Menunjukkan urutan operasi pada tiap komponen.
c.       Menunjukkan urutan fabrikasi dan rakitan dari tiap komponen.
d.      Menunjukkan hubungan antar komponen.
e.       Menunjukkan sifat pola aliran bahan.
f.       Untuk mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
g.      Memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
h.      Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.
i.        Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.
j.        Mengkombinasikan lintasan produksi dan peta rakitan sehingga memberi informasi yang lebih lengkap.
k.      Menunjukkan sifat masalah penanganan bahan.
l.        Menunjukkan kesulitan yang mungkin timbul dalam aliran produksi
m.    Menunjukkan konsistensi mesin, peralatan dan pekerja.
n.      Membedakan antara komponen yang dibuat dengan komponen yang dibeli.
o.      Membantu perencanaan tempat kerja mandiri.
p.      Menunjukkan titik tempat komponen memasuki proses.
Prinsip-prinsip pembuatan peta aliran proses yang berguna untuk menggambarkan peta proses operasi dengan baik. Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut (Scribd, 2011).
a.       Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “Peta Proses Operasi” yang diikuti oleh indentifikasi lain, seperti: nama objek, nama pembuatan peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara sekarang, nomor peta dan nomor gambar.
b.      Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal yang menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
c.       Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal secara berurutan yang menunjukan terjadinya perubahan proses untuk setiap simbolnya.
d.      Penomoran terhadap kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang diperlukan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai proses yang terjadi.
e.       Agar diperoleh gambar peta proses operasi yang baik, maka produk yang paling banyak memerlukan proses operasi harus dipetakan terlebih dahulu dan digambarkan pada garis vertikal paling kanan sendiri.

1.1.3    Peta Aliran Proses ( Flow Process Chart)
Suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahaan. Peta aliran proses dan peta proses operasi memiliki perbedaan dalam peta keseluruhan. Berikut ini perbedaan yang terdapat pada peta aliran proses dan peta proses operasi (Mercubuana,2012).
a.       Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar, termasuk transportasi, menunggu dan menyimpan. Sedangkan pada proses peta proses operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.
b.      Pada aliran proses menganalisis setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap disbanding dengan Peta Proses Operasi, memungkinkan untuk digunakan setiap proses atau prosedur, baik dipabrik atau kantor.
Kegunaan Peta Aliran Kerja dalam sebuah perusahaan maupun pabrik sangat membantu dalam proses pekerjaan, yaitu (Mercubuana, 2012).
a.       Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas akhir.
b.      Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau prosedur.
c.       Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.
d.      Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja.

1.2              Pengertian Routing sheet
Menurut Apple (1990) routing sheet merupakan langkah-langkah yang dicakup dalam memproduksi komponen tertentu dan rincian yang perlu diketahui dari hal-hal yang saling berkaitan satu sama lain. Sebuah routing sheet menujukan secara detail mengenai operasi yang dibutuhkan untuk sebuah bagian dalam sebuah produksi. Hal ini memungkinkan juga untuk mengatur waktu untuk setiap operasi dan setiap mesin. Routing sheet bermanfaat yaitu menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan untuk operasi, menghitung jumlah komponen yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh jumlah produk yang diinginkan, mengetahui kapasitas mesin atau peralatan dan efesiensi departermen atau pabrik.
Routing sheet ini dilaksanakan untuk memperlancar dan mempermudah jalanya produksi yang ada. Tujuan routing sheet sebagai berikut (Petra, 2012):
a.       Sebagai patokan alur kerja suatu komponen secara lengkap (dari persiapan awal produk sampai pengemasaan).
b.      Sebagai patokan atau target waktu proses suatu komponen pada setiap mesin.
c.       Mempermudah jalannya proses produksi yang ada.
d.      Mendisiplinkan atau membiasakan operator agar dapat bekerja secara teratur dan cepat sesuai dengan apa yang direncanakan.
e.       Pelaksanaan produksi sesuai dengan prioritas dan jumlah produksi.
            Berdasarkan dari hasil tujuan dimana routing sheet ini pula memiliki informasi yang cukup berarti. Informasi dalam Routing Sheet (pengurutan produksi) adalah sebagai berikut (Mercubuana, 2012):
1.      Dapat mengetahui Nama dan jumlah komponen
2.      Dapat mengetahui Jumlah dan urutan operasi
3.      Dapat mengetahui Nama operasi
4.      Dapat mengetahui Keterangan operasi
5.      Dapat mengetahui Nama dan jumlah mesin
6.      Dapat mengetahui Jumlah dan besar perkakas serta alat bantu lain
7.      Dapat mengetahui Jumlah departemen
8.      Dapat mengetahui Kebakuan produksi
9.      Dapat mengetahui Jumlah operator
10.   Dapat mengetahui Kebutuhan ruang
11.   Dapat mengetahui Kecepatan dan ingsut
12.   Dapat mengetahui Tanggal efektif
13.   Dapat mengetahui Klasifikasi buruh
14.   Dapat mengetahui Bahan baku

1.3       Pengertian Multi Product Proses Chart (MPPC)
Multi Product Proses Chart (MPPC) Merupakan suatu peta yang digunakan untuk menganalisa aliran barang dalam pabrik yang sudah ada maupun untuk perencanaan pabrik baru dan mempunyai keterkaitan dengan peta proses operasi. Fungsi dari peta ini yaitu untuk menunjukan keterkaitan produksi antar komponen atau antar produk mandiri, bahan, bagian, pekerjan, atau kegitatan. (Mercubuana, 2012)
Tujuan dari pembuatan Multi Product Proses Chart (MPPC) yaitu untuk dapat memahami aliran proses produksi suatu produk secara keseluruhan beserta dengan total waktu pengoperasian mesin yang digunakan. Berdasarkan Multi Product Proses Chart (MPPC) tersebut akan dipelajari dan dianalisis dua hal yang memiliki pengaruh yang cukup signifikasi dalam perencanaan tata letak seperti (Sritomo,2003):
a.       Aliran balik dimana dalam hal ini ditunjukan dengan adanya aliran balik akibat fasilitas produksi tidak di tempatkan sesuai dengan urutan proses. Aliran balik dalamproses perencanaan tata letak merupakan indikator penting karena hal tersebut akan menunjukan langkah pemindahan material yang sama sekali tidak efisien.
b.      Pengelompokan pola aliran yaitu pengelompokan komponen yang memiliki urutan proses pengerjaan dan menggunakan mesin yang sama. Hal ini akan penting dalam penyusunan tata letak berdasarkan pengelompokan proses produksi.


Sumber:

Apple, James M. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi ketiga. Bandung:ITB.1990
Sutalaksana, Iftikar Z 1979. teknik tata cara kerja. Institut Teknologi Bandung: Bandung.
Wignjosoebroto, Sritomo. 1992. Pengantar Teknik & Manajemen Industri. Surabaya: Guna Widya.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi ketiga. Surabaya: Prima Printing.