Rabu, 01 Desember 2010


BENTUK DAN SIFAT ENERGI

          Energi adalah bagian utama untuk kegiatan manusia, termasuk manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu menggunakan energi. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja oleh karena itu sifat dan bentuk energi dapta bebeda sesuai dengan fungsinya, antar lai energi kinetik, potensial, termal, kimia, nuklir, listrik, dan energi elektromagetik.
            Pada prinsipnya bentuk dan sifat energi tersebut dapat saling dikonvensikan secara langsung maupun tidak langsung. Panas pada benda (energi kalor) dapat sebagai akibat dari gesekan oleh kegiatan suatu benda (energi kinetik) atau sebagai akibat adanya listrik yang dialirkan (energi listrik) adalah merupakan proses konversi energi langsung, sedangkan energi listrik pada generator (dynamo atau alternator) asalnya adalah energi dari minyak, batu bara yang di bakar (energi termis) dirubah menjadi energi kinetik pada motor bakar atau turbin (rotasi, energi kinetik), berikutnya oleh generator atau dinamo dirubah menjadi energi listrik, merupakan proses yang tidak langsung.
            Untuk kebutuhan manusia konsumsi energi dapat dibedakan atas beberapa kelompok sector, yaitu kelompok pembangkit listrik, pemakaian industry, transportasi, komersil dan ruamah tangga. Sumber-sumber energi yang utama adalah air, angin, batu bara, minyak bumi, gas alam, matahari, uranium, biomasa dan biogas.
            Pada dasarnya bentuk dan sifat energi tersebut dapat saling dikonversikan, secara langsung atau tidak langsung. Energi listrik yang di peroleh dari baterei (sel primer dan sekunder) adalah dihasilkan langsung pada proses kimia pada masing-masing kedua sel tersebut, tetapi energi listrik pada Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah dihasilkan dari proses konversi energi potensial air (mengalir diterjunkan) adanya akibat selisih beda tinggi permukaan, dikonversikan oleh energi kinetik oleh turbin yang selanjutnya oleh generator energi kinetik (yaitu energi mekanik gerak berputar,rotasi) dikonversikan menjadi energi listrik.
            System yang konvensional untuk keperluan energi dan daya listrik yang besar proses konversi energi pada dasarnya masih digunakan system tidak langsung, misalnya pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) energi termal dari hasil pembakaran batu bara atau minyak digunakan untuk memanaskan menjadikan uap air untuk memutar turbin (energi kinetic,mekanik) dikonversikan oleh generator menjadi energi elektrik.
            Pada dasarnya system proses konversi energi yang lasung dapat ditunjukan pada tabel 1.1.
Tabel 1.1.  sistem prosesor konversi energi
Sistem
Energi Masuk
Energi Keluar
Tungku Dapur Pembakaran
Kimia
Termal
Tungku dapur besi/baja
Elektrik
Termal
Generator Listrik
Kinetik (mekanik)
Elektrik
Motor listrik
Elektrik
Kinetik (mekanik)
Motor bakar
Kimia/Termal
Kinetik (mekanik)
Turbin Air
potensial
Kinetik (mekanik)
Turbin Uap
Termal
Mekanik
Lampu pijar, Neon
Elektrik
Elektromagnetik
Sel surya (silikon)
Elektromagnetik
Elektrik
Baterei (sel primer/sekunder)
Kimia
Elektrik
Sel Bahan Bakar
Kimia
Elektrik
Reaktor Nuklir
Nuklir
Termal
           
            Sebagai sumber energi utama, kandungan energi yang dimiliki beberapa jenis bahan bakar yang digunakan pada proses konversi energi dapat dipilih yang disesuaikan dengan kebutuhannya ditungjukan pada tabel 1.2.
Tabel 1.2  Kandungan Energi Beberapa Bahan Bakar
Bahan Bakar
Kandungan Energi (Mj/Kg)
Bio Gas
33,5
Batu Bara

     - Bituminus
32,6
     - lignit
14,7
Minyak Disel
45,6
Gasolin
47,1
Gas alam
52
Propane
50
Nuklir (Uranium 235)
7x107 
Kayu tempurung Kelapa
 14x10-3
           
Sumber energi nuklir meskipun mempunyai kadungan energi yang besar diantara bahan bakar yang lain, tetapi bahan bakar nuklir ini sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup.

Refrensi
Sulasno.2009."Teknik dan konversi tenaga listrik" Yogyakarta; Graha Ilmu

Rabu, 17 November 2010

SEPUTAR ALTERNATOR

Sistem pengisian mempunyai 3 komponen penting yakni Aki, Alternator dan Regulator.

Alternator ini berfungsi bersama sama dengan Aki untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan.Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC Yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC.

RANGKAIAN SISTEM PENGISISAN
Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator  di sepanjang rangkaian kelistrikan.
“B” adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.
“IG” adalah indikator kontak yang ada dialternator.
“S” digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.
“L” adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).

IDENTITAS TERMINAL ALTERNATOR
“S” Terminal indikator Voltase aki.
“IG” Terminal indikator strum kontak.
“L” Terminal lampu indikator.
“B” Terminal Output Alternator.
“F” Terminal tegangan langsung ( bypass ).

ALTERNATOR ASSY
Alternator terdiri dari :
gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor.
Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator.
Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier.
Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.
Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.

MODEL ALTERNATOR
Kebanyakan alternator menpunyai regulator  yang berada didalamnya ( IC built In), dan tipe yang lama mempunyai regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, Tipe ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan Membuka tutup bagian atasnya.

POLI ALTERNATOR
Poli alternator diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor. Tipe poli tunggal atau poli PK dapat digunakan. Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang Menjadi bagian dari polinya. Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan kipas luar untuk pendinginan, alternator ini mempunyai  2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin.

BAGIAN DALAM ALTERNATOR
Jika bagian atas altenator dibuka : Regulator yang mengontrol tegangan output alternator. Carbon Brush yang menempel dengan bagian atas rotor( Slip Ring). Rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah) voltase AC menjadi voltase DC. Slip Ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan setiap dari Field winding.

CARBON BRUSH
Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor.Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding Lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor.2 buah arang yang diposisikan sejajar yang  akan menempel dengan slip ring. Carbon brush disolder atau Diikat dengan baut.

IC REGULATOR
Regulator adalah otak dari sistem pengisian. Regulator mengatur keduanya baik itu voltase aki dan voltase stator, dan tergantung dari kecepatan putaran mesin,regulator akan mengatur Kemampuan kumparan rotor untuk menghasilkan output Alternator. Regulator dapat diganti baik itu internal regulator atau eksternal. Dewasa ini rata rata semuanya sudah memakai internal regulator.

DIODE RECTIFIER
Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya tegangan AC ke tegangan DC. 6 atau 8 diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari diode tersebut digunakan dalam kutub positif Dan setengahnya lagi dalam kutub negatif.


Tanggapan:      Dari kegunanan alternator ini dapat disimpulkan bahwan altenaor itu berfungsi untuk kelistrikan pada kendaraan bermotor yang dimana bisa di jadikan penyuplai listrik pada bodi kendaraan bermotor.

Sumber:           http://www.galerimotor.com/alternator1.htm