LANDASAN TEORI
2.1 Ergonomi
Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk meningkatkan kenyamanan dilingkungan kerjanya. Metode pendekatan dengan menganalisa hubungan fisik antara manusia dengan fasilitasnya (Nurmianto, 2004).
Ergonomi yang merupakan ilmu perancangan berbasis manusia (Human Centerd Design) dirasakan menjadi semakin penting hingga saat ini. Hal tersebut disebabkan manusia sebagai sumber daya utama dalam sebuah sistem dengan adanya regulasi nasional maupun internasional mengenai sistem kerja dimana manusia terlibat di dalamnya para pekerja adalah human being dengan diterapkannya ergonomi, sistem kerja dapat menjadi lebih produktif dan efisien. Dilihat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomi dapat dikelompokkan dalam lima bidang penelitian, yaitu (www.scribd.com/Pengukuran-Antropometri):
1. Antropometri
2. Biomekanika
3. Fisiologi
4. Penginderaan
5. Lingkungan fisik kerja
2.2 Antropometri
Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan (design) produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia(Dian.staffsite.gunadarma.ac.id). Antropometri menurut Stevenson(1989) dan Nurmianto(1991) adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia berupa ukuran, bentuk dan kekuataun serta penerapan data tersebut untuk penanganan masalah dimensi. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal:
1. Perancangan areal kerja
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas ( tools) dan sebagainya.
3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian , kursi, meja, komputer dan lain-lain.
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Terdapat dua jenis antropometri yaitu antropometri statis dan antropometri dinamis. Antropometri statis adalah tentang cirri fisik luar manusia dalam keadaan diam atau dalam posisi yang dibekukan, sedangkan antropometri dinamis yaitu mengenai keadaan dan cirri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melakukan kegiatannya (Sutalaksana, 2006).
2.2.1 Sumber Variabilitas
Perbedaan antara satu populasi dengan populasi yang lain adalah dikarenakan oleh faktor-faktor sebagai berikut (Stevenson,1989; Nurmianto,1991).
- Umur
Seperti diketahui bersama bahwa manusia tumbuh sejak lahir hingga kira-kira berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Pada saat tersebut ukuran tubuh manusia tetap dan cenderung untuk menyusut setelah kurang lebih berumur 60 tahun.
- Jenis Kelamin
Jenis kelamin manusia yang bebeda akan mengakibatkan dimensi anggota tubuhnya berbeda. Perbedaan dimensi tubuh ini dikarenakan fungsi yang berbeda.
- Suku bangsa
Suku bangsa juga memberikan ciri khas mengenai dimensi tubuhnya. Ekstrimnya orang Eropa merupakan etnis kaukasoid berbeda dengan orang Indonesia yang merupakan Etnis Mongoloid. Kecenderungan dimensi tubuh manusia yang termasuk Etnis Kaukasoid lebih panjang bila dibandingkan dengan dimensi tubuh manusia yang termasuk etnis Mongoloid.
- Jenis pekerjaan atau latihan
Suatu sifat dasar otot manusia, dimana bila otot tersebut sering dipekerjakan akan mengakibatkan otot tersebut bertambah lebuh besar. Misalnya : dimensi seorang buruh pabrik. Dimensi seorang binaragawan dan sebagainya.
2.2.2 Aplikasi Distribusi Normal dalam Penerapan Data Antropometri
Distribusi normal ditandai dengan adanya nilai Mean (rata-rata) dan SD (standart deviasi), sedangkan menurut Stevenson(1989) dan Nurmianto(1991) persentil dalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentasi tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut.
Tabel 2.1 Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil
Persentil | Perhitungan |
1st | X-2.325 µx |
2,5th | X-1.960 µx |
5th | X-1.645 µx |
10th | X-1.280 µx |
50th | X |
90th | X+1.280 µx |
95th | X+1.645µx |
97,5th | X+1.960µx |
99th | X+2.325µx |
2.3 Perancangan Produk dan alat.
Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis, menilai memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada (Dian.staffsite.gunadarma.ac.id).
Dalam membuat suatu perancangan produk atau alat, perlu mengetahui karakteristik perancangan dan perancangnya. Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut :
1. Berorientasi pada tujuan
2. Variform
Suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang diambil.
3. Pembatas
Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan diantaranya :
a. Hukum alam seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan seterusnya.
b. Ekonomis ; pembiayaan atau ongkos dalam meralisir rancangan yang telah dibuat
c. Perimbangan manusia ; sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
d. Faktor-faktor legalisasi; mulai dari model, bentuk sampai hak cipta.
e. Fasilitas produksi: sarana dan prasarana yang dibtuhkan untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat.
f. Evolutif; berkembang terus/ mampu mengikuti perkembangan jaman.
g. Perbandingan nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah ada.
Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus dipunyai oleh seorang perancang antara lain:
1. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah.
2. Memiliki Imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
3. Berdaya cipta.
4. Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.
5. Mempunyai keahlian dalam bidang Matematika, Fisika atau Kimia tergantung dari jenis rancangan yang dibuat.
6. Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar.
7. Mempunyai sifat yang terbuka (open minded) terhadap kritik dan saran dari orang lain.
Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari Need, Idea, Decision dan Action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan (need). Sehubungan dengan alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea) yang akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang akan dapat memutuskan (decision) suatu alternatif yang terbaik. Dan pada akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan (Action). Perancangan suatu peralatan kerja dengan berdasarkan data antropometri pemakainya betujuan untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performansi kerja dan meminimasi potensi kecelakaan kerja.
Analisa nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari General Elactric (AS, 1940), yaitu suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya. Kemudian pengertian ini berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan jaman. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia antara lain (Dian.staffsite.gunadarma.ac.id):
1. Analisa teknik yaitu berhubungan ketahanan, kekerasan, dan sebagainya.
2. Analisa ekonomi yaitu berhubungan dengan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.
3. Analisa legalisasi yaitu berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hukum yang berlaku dan dari hak cipta.
4. Analisa pemasaran yaitu berhubungan dengan jalur distribusi produk/hasil rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen atau pemakai.
5. Analisa nilai yaitu suatu prosedur yang mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya. Analisa nilai dibagi menjadi empat kategori antara lain:
a. Uses value yaitu berhubungan dengan nilai kegunaan.
b. Esteem value yaitu berhubungan dengan nilai estetika atau keindahan.
c. Cost value yaitu berhubungan dengan pembiayaan.
d. Exchange value yaitu berhubungan dengan kemampuan tukar.
Rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikanya, maka prinsip-prinsip apa yang harus diambil dalam mengaplikasikan data antropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu, seperti diuraikan sebagai berikut:
1. Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrem
Data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%.
2. Perancangan untuk pemakaian rata-rata
Data dengan persentil 50 %.
3. Perancangan untuk pemakaian yang disesuaikan (adjustable)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar