Senin, 17 Oktober 2011

Analisis dan Estimasi Biaya

Tugas ke-1
Berikan penjelasan dengan detail dan berikan contohnya mengenai klasifiaksi cost berikut ini
  1. First or Investment Cost
Dari definisinya, first cost umumnya terjadi pada element cost yang tidak berulang setelah project terjadi. “First cost considered to involve the cost of getting an activity or project started“. Keuntungan utama dalam mengenali klasifikasi cost ini adalah untuk memberikan perhatian pada hubungan cost investasi dengan permulaan aktivitas baru.
  1. Operation and Maintenance Cost
Berbeda dengan first cost yang hanya terjadi sekali saat memulai aktivitas baru, operation and maintenance cost akan terus berulang selama masa kerja suatu project. Termasuk dalam kategori ini adalah labor cost of operation and maintenance personnel, cost of insurance and taxes,  fuel and power cost.
  1. Fixed and Variabel Cost
Fixed cost umumnya didefinisikan sebagai cost menyangkut aktivitas yang dilakukan dimana besar nya relative konstan disepanjang waktu aktivitas operasi, sedang Variabel cost umumnya didefinisikan sebagai cost dimana besarnya bervariasi pada beberapa hubungan terhadap level dari aktivitas operasi.
  1. Incremental or Marginal Cost
Istilah Incremental cost dan Marginal cost dihubungkan secara esensial pada konsep yang sama. Kata Incremental berarti peningkatan, Incremental cost mempunyai arti peningkatan dalam cost. Biasanya menunjuk pada peningkatan pada cost yang berhubungan pada beberapa faktor, sehingga hasil nya dalam ekspresi seperti incremental cost per ton, incremental cost per unit, etc. Marginal cost diistilahkan dengan hubungan secara spesial pada penaikan output cost nya yang tercover oleh monetary return atau turunan nya. Over estimasi pada incremental cost dapat mengakibatkan pengaburan terhadap kemungkinan profit, sedang under estimasi pada cost ini dapat mengakibatkan loss.
  1. Direct and Indirect Cost
Substansi dasar pengelompokkan cost ini adalah cara penelusuran cost nya. Direct cost berarti cost yang dapat ditelusur langsung ke sumber nya (biasanya terdiri dari direct labor, direct material dan direct expense), sedang Indirect cost berarti cost yang tidak bisa ditelusur secara langsung ke sumbernya (indirect material, indirect labor, indirect expense).
  1. Total and Unit Cost
Total cost terdiri dari semua life-cycle cost digabungkan dengan system atau product, sedang unit cost adalah total cost dibagi beberapa faktor yang berhubungan dan menghasilkan pernyataan cost per item produced, cost per person, cost per capacity output, etc.
  1. Recurring and Nonrecurring Cost
Pendekatan lain dalam peng-klasifikasian cost adalah konsep recurring dan nonrecurring. Recurring cost merujuk pada cost yang berulang pada periode atau interval tertentu, berlawanan dengan nonrecurring cost yang hanya terjadi sekali.
  1. Sunk or Past Cost
Sunk cost adalah cost yang telah terjadi, tidak dapat dikembalikan atau dirubah dengan aksi dimasa depan oleh karena itu cost ini tidak relevant.

Contoh:
Seorang investor membeli 100 saham yang masing-masing berharga Rp.25 plus biaya ke broker sebesar Rp.85. Setelah 2 bulan,saham-saham tersebut dijual dengan harga per saham Rp.35 & dikurangi biaya penjualan sebesar Rp.105. Dalam hal ini, si investor akan menikmati keuntungan sebesar (3500-105-2500-85) = Rp.810. Pada saat investor menjual sahamnya, maka Rp.2500 & Rp.85 adalah “past costs”.
Misalkan harga jual saham setelah dua bulan adalah Rp 20  per saham dan ada biaya penjualan sebesar Rp 70, maka investor akan mengalami kerugian sebesar  (2000-70-2500-85) = Rp. 655. Dalam kondisi ini, sebagian dari past cost dapat dikembalikan tetapi kerugian Rp 655 ialah sunk cost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar